Sebelumnya, pendakian Gunung Rinjani ditutup karena masih terjadi badai di sekitar kawasan tersebut (Sembalun Lawang). Ketika Berada di Bima, ada informasi dari kawan GPR (Grahapala Rinjani) bahwa kami diperbolehkan melakukan pendakian Gunung Rinjani tapi dengan syarat hanya sampai pos Pelawangan. Dengan rasa bahagia, kami langsung packing dan melesat menuju Camp GPR.  
Pendakian diawali ketika bertepatan dengan Hari Air se-Dunia, dimana kawan-kawan Mapala se-Universitas Mataram melakukan longmarch di sekitar kampus. Pendakian kami ditemani oleh seorang anggota Grahapala Rinjani, yaitu Ajun.
Jalur Sembalun Lawang  
Sembalun (1.150 m.dpl) merupakan jalur yang cukup mudah dijangkau dengan  transportasi umum. Di terminal Kota Mataram tersedia kendaraan umum  jurusan Mataram-Aikmel. Sekitar 1 jam berkendara sampailah di kawasan  Aikmel, kemudian dilanjutkan dengan kendaraan umum lainnya menuju pos  pendakian sembalun. 
Sebagai  catatan bagi pemakai kendaraan umum mataram – aikmel sebaiknya  berangkat pagi hari, karena kendaraan menuju aikmel hanya sampai pada  jam 12.00 saja.
Setelah sampai di pos sembalun kita bisa  melengkapi perlengkapan yang kita perlukan, karena disini terdapat  penyewaan peralatan pendakian serta tersedianya jasa guide dan porter  untuk membantu kenyamanan kita dalam mendaki. Setelah melakukan  pendaftaran di pos jaga, perjalanan akan diawali dengan memasuki padang  savana yang luas dan akan melewati 3 post utama, lama perjalanan sekitar 4  jam. Di Padang Savana mendadak angin membawa kabut gelap dan hujan. Sebagian tubuh basah karena tak sempat lagi memakai jas hujan yang kami bawa sampai di pos 1. Saat hujan berhenti kami melanjutkan perjalanan melewati ilalang yang tinggi menuju pos 2 dan bermalam disana. Kami suguhkan menu dan madu panas asli Tambora yang diberikan oleh kawan Mapala LONDA Bima, yaitu Kiman (Selebritis STKIP Bima). Thanks Bro... Akhirnya kamipun terlelap dalam letih dan sunyi sampai esok hari...
Jalur sembalun merupakan jalur yang landai dibandingkan dengan jalur  senaru, akan tetapi merupakan jalur yang sangat berat pula, dikerenakan  jalan yang kita lewati berupa hamparan savana yang luas membuat badan  kita cepat letih karena sengatan sinar matahari yang terik. Sebelum  mencapai pos 3 atau pos Padabalang kita akan dihadapkan pada  persimpangan jalan yang memisahkan jalur kanan ke bukit penyesalan dan  kekiri ke bukit penderitaan, untuk saat ini jalur yang bisa dipakai  adalah jalur penderitaan karena jalur ke bukit penyesalan jalannnya  sudah tidak begitu jelas. Dari pos 3 ini kita akan melewati 9 bukit  sebelum mecapai Pelawangan Sembalun (2.639 m.dpl).dengan lama perjalanan  sekitar 4 jam.
Setelah susah payah tibalah kami di pos Pelawangan Sembalun. Pelawangan Sembalun merupakan pertigaan atau pos terakhir untuk mencapai  puncak atau turun menuju segara anak. Ditempat ini kita bisa medirikan  tenda dengan pemandangan Danau Segara Anak dan Gunung Barujari tepat  dibawah kita.
Sekitar pukul 01.00 wit dini hari kami terbangun oleh alarm yang sengaja telah di pasang, Alhamdulillah langitpun berhias bintang pertanda summit attack akan direstui-Nya. Perjalanan menuju puncak dimulai dengan meniti bibir kawah  dan merupakan perjalanan yang melelahkan. Medan berpasir yang gembur  membuat langkah kita terhambat mundur karena bila kita melangkah,  setengah langkah kita akan turun, sungguh perjalanan yang meyenangkan  diakhir ketinggian 200 meter sebelum puncak. Sekitar pukul 05.30 kami semua berhasil mencapai Puncak Gunung Rinjani 3.726 mdpl, sayang sunrise yang sangat diharapkan tertutup awan. Tiba-tiba beberapa menit kemudian angin membawa kabut tebal menerpa tubuh kami, bergegas kami turun cepat untuk kembali ke tenda semula (pos Pelawangan Sembalun).. 
  
Danau Segara Anak
Cuaca mulai berbalut kabut tebal, segera kami packing dan turun menuju Danau Segara Anak. Dalam Perjalanan Turun hujan dan angin menerpa tubuh kami. Perlu ekstra hati-hati karena kondisi medan yang curam dan licin. Setelah sekitar 1jam turun, akhirnya tiba di tempat tujuan sekitar pukul 08.00 wit.
Danau Segara Anak, merupakan sebuah danau yang terbentuk di Kaldera  Gunung Rinjani yang berketinggian 3.775 mdpl. Pemandangan di Danau ini  sungguh menakjubkan dan sangat indah sehingga banyak wisatawan luar  maupun dalam negeri bendatangan dan mendaki Gunung Rinjani untuk  menyaksikan ke indahan Danau tsb. Danau Segara Anak yang luasnya  1.100 ha dengan kedalaman 230 m dan Topografinya 2.010 mdpl, di Danau  tsb banyak sekali ikan. Banyak orang datang ke sana bukan saja  menyakisikan ke indahan Alamnya tapi juga sekaligus mancing. Di  tengah-tengah Danau tsb terbentuk Kerucut Baru yang di namakan Gunung  Baru Jari yang tingginya 2.376 mdpl. Gunung ini meletus terahir 2004. Gunung Rinjani, terletak di Pulau Lombok  Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan  Sembalun Kabupaten Lombok Timur.
Dalam cuaca yang masih hujan kami berteduh di sebuah Gajeboh bersama dengan beberapa Turis asing beserta porter dan Guidenya. Walau berbeda bahasa kami berbaur dalam canda dan tawa serta berbagi  minuman hangat untuk sedikit menghilagkan rasa dingin. Tak lama hujan berhenti lantas kami beristirahat dan menikmati suasana yang membuat detak kagum akan ciptaan-Nya.
Pukul 11.00 wit perjalanan pulang melalui pos Senaru. Perjalanan pulang ke pos Senaru harus mendaki terlebih dahulu menuju pos Pelawangan Senaru, setelah itu baru kita bisa menikmati perjalanan turun  melewati pos Cemara Lima (0,5km) - pos III Mondoka Malokak (1,3km) - pos II Montong Satas (2,5km) vegetasi hutan yang lebat - pos Extra - pos I dan akhirya tiba di pos Senaru sekitar pukul 20.00wit.
Dengan keletihan yang amat sangat, kami terlelap di gajeboh yang telah tersedia dalam sunyi sekaligus mengakhiri cerita perjalanan ini hingga menjelang pagi. Alhamdulillah... Thanks God & My Sob "Ajun GPR". 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar